Pendahuluan
Peternakan puyuh
perlu dikembangkan karena puyuh menghasilkan pangan yang tinggi nilai gizinya
dan dapat membantu penyediaan sebagian protein hewani yang dibutuhkan dalam
makanan kita sehari-hari. Selain meningkatkan kesejahteraan keluarga, pemeliharaan
puyuh juga efektif untuk menambah penghasilan.
Puyuh termasuk
ternak unggas yang bertubuh kecil, tetapi pertumbuhannya cepat dan cepat
menjadi dewasa. Beberapa keuntungan yang dapat dikemukakan dengan beternak
puyuh antara lain :
·
Ternak
ini merupakan sumber protein hewani sehingga dapat memperbaiki gizi keluarga.
·
Pemeliharaanya
tidak memerlukan banyak tempat karena kandang seluas 1 m2 dapat menampung 50
ekor burung dewasa sehingga peternakan dapat diusahakan di halaman yang sempit.
·
Puyuh
lebih tahan terhadap penyakit daripada ayam
·
Kotoran
tidak begitu berbau dan dapat pula dimanfaatkan sebagai pupuk.
·
Dapat
menambah penghasilan sehingga efektif untuk usaha wiraswasta.
Produksi
dan Produktivitas
Puyuh bertelur
rata-rata setelah berumur 2 bulan. Produksi rata-rata dapat mencapai 70%
pertahun, sesudah umur 2 tahun sebaiknya puyuh tidak diternakkan lagi karena
produksi teluir telah menurun. Dengan bibit yang baik dan dengan perawatan yang
baik produksi telurnya dapat mencapai 300 butir setahun.
Berat puyuh jantan
yang sudah dewasa dapat mencapai 100- 140 gr sedang yang betina 110-160 gr.
Berat telur 9-10 gr dan kulit telur putih dengan bercak-bercak coklat sampai
hitam. Telur burung puyuh relatif besar apabila dibandingkan dengan berat
tubuhnya, yaitu mencapai 6,25-8,18% dari berat tubuhnya. Sedangkan telur ayam hanya
mencapai 4-4,5% daripada berat tubuhnya.
Telur puyuh
mengandung protein 13,6%, lemak 8,24% dan air 73,9%. Telur yang berkadar
protein tingggi dan lemak yang rendah adalah baik sekali untuk orang yang diet
terhadap kolesterol.
Menetaskan
Telur
Telur yang akan
ditetaskan hendaknya dipilih dari induk yang sudah cukup umur. Telur tetas
sebaiknya diambil dari puyuh betina berumur 5-8 bulan yang dipelihara
bersama-sama puyuh jantan dengan perbandingan jantan:betina = 1:10. telur tetas
itu tidak boleh berumur lebih dari 5 hari karena daya tetas telur akan menurun
3% setiap hari sesudah 5 hari peyimpanan.
Pilihlah telur
yang bentuk dan besarnya seragam, dengan bercak-bercak pada kulit telur yang
tersebar merata.Suhu yang diperlukan untuk menetaskan telur adalah 1000-1020Fahrenheit
atau 37,70-38,80Celcius, dengan kelembaban udara 60-70%.
Sebelum
dimasukkan dalan mesin penetas, kulit telur diberi tanda (misalnya: warna
merah). Hal ini memudahkan dikemudian hari untuk mengontrol apakah telur sudah
diputar atau belum.
Pemutaran telur dilakukan mulai hari
kedua dan diputar 900, paling sedikit 4 kali sehari. Pemutaran dilakukan
terus-menerus sampai hari ke 14 dan diusahakan agar letak bagian kulit telur
yang diberi warna seperti pada waktu memasukkannya ke dalam alat penetas
(misalnya pada waktu dimasukkan, bagian yang diberi warna berda dibaagian atas,
maka pada waktu pemutaran terakhir pada hari ke-14 tersebut, bagian yang
berwarna merah berada di sebelah atas pula)Telur akan menetas pada hari ke 15
sampai ke 18. Anak puyuh yang baru menetas, berat badannya 6-7 gr. Sesudah berumur
2 hari, baru dipindahkan kedalam kandang khusus untuk anak puyuh (kandang
anakan). Untuk melindungi anak puyuh dari angin dan kedinginan, maka kandang
tertutup dengan kertas koran dan pemanasan ruangan mutlak diperlukan.
Cara
Membedakan Puyuh Jantan dan Betina
Perbedaan burung
puyuh jantan dan betina pada umur 3 minggu didasarkan atas warna bulu disekitar
dada. Pada burung puyuh jantan berwarna coklat polos tanpa bintik-bintik sedang
pada betina berwrna coklat dan terdapat bintik-bintik putih dan hitam.
Pada umur 3
bulan perbedaan tersebut semakin nampak. Pada tubuh dibelakang puyuh jantan
yang berumur 3 bulan terdapat penonjolan sebesar biji klerek (kelereng). Penonjolan
tersebut apabila dipencet akan mengeluarkan cairan putih berbusa yaitu air
sperma.
Kandang
dan Peralatannya
Kandang puyuh
dapat dibuat bertingkat/bersusun yang bertujuan untuk menghemat pengunaan
tempat yang terlalu banyak.Ukuran kandang yang dibuat panjang 1 m, lebar 0.5 m dan
tinggi 0,4 m. Kandang dengan ukuran diatas dapat menampung 50 ekor anak puyuh
umur 2-14 hari atau 35 ekor puyuh muda umur 2-6 minggu atau 22-25 ekor burung
puyuh dewasa. Kandang dapat dibuat bersusun 3 sampai 4.
Adapun pembuatan kandang dapat kita liat
dibawah ini :
1.
Dinding
dan lantai kandang sisitem sangkar terbuat dari kawat kasa, dibawah lantai
setiap kandang perlu disediakan alas guna menampung kotoran (dropping board).
Ini berguna untuk pemeliharaan kebersihan ruangan tempat meletakjkan kandang
dan agar kotoran tidak menimpa ternak yang ada dibagian bawah.
2.
Alas
lantai sistem litter dapat dibuat dengan mencampur; 80% sekam padi, 15% kotoran
sapi kering dan 5% kapur mati. Agar tidak menjadi padat dan basah, litter harus
sering dibalik (diaduk). Sebab litter yang lembab dan basah akan menyebabkan
tumbuh dan berkembang biaknya beberapa penyebab penyakit.
Beberapa
keuntungan lantai litter :
·
Merupakan
sumber vitamin B12
·
Memberikan
kesibukan pada burung sehingga sifat saling mematuk dapat berkurang
·
Memberi
rasa hangat pada burung pada musim penghujan.
3.
Bentuk
tempat makan dan minum umumnya sama seperti yang digunakan untuk ayam. Untuk
mencegah anak puyuh tercebur dalam air minum maka tempat minumnya diberi
kerikil atau kelereng. Karena puyuh suka mengais-ngais waktu makan maka untuk mencegah
pemborosan makanan, tempat makan sebaiknya diberi penghalang atau digantung,
agar aman dari jangkauan kaki dari burung puyuh tersebut.
Anak puyuh
sangat peka terhadap hawa dingin oleh karena itu alat pemanas ruangan dalam
kendang perlu disediakan terutama untuk anak puiyuh umur 2-10 hari. Pemanasan
sebaiknya dilakukan sampai anak umur 6 minggu sesudah lewat umur tersebut anak
tidak memerlukan pemanas lagi.
Pada pemanasan
itu perlu sekali diperhatikan posisi anak- anak puyuh didalam kandang. Apabila
ia menyebar merata dalam kandang, berarti panas yang diberikan oleh alat
pemanas adalah serasi dengan kebutuhannya(terasa nyaman). Tetapi bila anak
puyuh itu mengumpul dibawah kap lampu atau berdesak-desakan didekat lampu, berarti
ia kedinginan den panas didalam ruangan perlu ditambah.dan jika anak puyuh
berusaha menjauhi lampu, berarti ia kepanasan dan panasnya ruangan perlu
dikurangi.
Ransum
Burung Puyuh
Pada masa
pertumbuhan (umur 2 hari sampai 5 minggu) puyuh memelukan makanan yang
mengandung protein 24% dan pertukaran zat (energi metabolis) 2.800 Kg kalori.
Sedang pada masa bertelur diperlukan makanan yang mengandung protein metabolis 2.600
Kg Kalori. Satu penelitian menunjukkan bahwa untuk mendapatkan kesuburan telur
daya tetas dan produktivitas yang tinggi diperlukan makanan yang mengandung
protein tidak lebih dari 20%.
Kebutuhan makanan tipa ekor burung puyuh
/hari :
Umur 2 s/d 7 hari (minggu pertama) : 3,6 gram
Umur 8 s/d 14 hari (minggu kedua) : 6,8 gram
Umur 15 s/d 21 hari (minggu ketiga) : 8,9 gram
Umur 22 s/d 28 hari (minggu keempat) : 10,8 gram
Umur 29 s/d 35 hari (minggu kelima) : 15 gram
Untuk umur selanjutnya rata-rata 20 gram
per ekor/hari
Penyakit Untuk
mengurangi atau mencegah berjangkitnya penyakit pada burung puyuh, menjaga
kebersihan tempat makan, tempat minum dan kebersihan kandang sekitarnya perlu
diperhatikan. Burung puyuh boleh dikatakan jarang terserang penyakit, bila dibandingkan
dengan ternak unggas yang lain, namun demikian burung puyuh juga peka terhadap
beberapa penyakit yang menyerang ternak ayam, terutama ND.
Untuk mencegah
penyakit ini dapat dilakukan dengan vaksinasi pada burung puyuh berumur 30 hari
dengan vaksin N.D inaktif dengan dosis 0,25 cc, disuntikkan pada urat daging dada
dan diulang setiap 3 bulan. Gejala dari penyakit ini adalah nafsu makan
berkurang, ngorok, sesak nafas, batuk, leher berputar (torticollis), lumpuh
pada sayap dan kaki, mencret, warna kotoran putih kehijauan.
No comments:
Post a Comment